Wednesday, 23 04 2025

UTBK 2025 DIMULAI 23 APRIL, PELUANG LOLOS PTN DI BAWAH 30 PERSEN

PALEMBANG - Pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) 2025 dimulai pada 23 April hingga 3 Mei 2025. Ujian ini menjadi syarat utama bagi siswa yang ingin mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) untuk masuk perguruan tinggi negeri (PTN) di Indonesia. 

Berdasarkan data dari Balai Pengelolaan Pengujian Pendidikan (BPPP), jumlah peserta UTBK tahun ini mencapai lebih dari 1,2 juta orang. Sementara itu, total daya tampung jalur SNBT dari seluruh PTN hanya sekitar 400 ribu kursi. Ini berarti peluang rata-rata peserta untuk lolos hanya sekitar 30 persen, bahkan lebih rendah untuk program studi favorit seperti Kedokteran, Teknik Informatika, dan Hukum.

UTBK 2025 diselenggarakan di ratusan titik lokasi di seluruh Indonesia. Di Palembang, Universitas Sriwijaya menjadi salah satu pusat pelaksanaan utama. Peserta diwajibkan hadir sesuai jadwal dan lokasi yang tertera pada kartu peserta yang diunduh melalui situs resmi SNPMB.

Salah satu peserta utbk asal Palembang, Meilindah (17) mengaku telah mempersiapkan diri sejak 2024 tahun lalu "Saya berusaha tetap fokus dan konsentrasi serta menjaga kesehatan untuk saat ini. Dari segi materi saya merasa cukup siap, tapi secara mental saya masih merasa kurang dari kata cukup" ujarnya.

Menurut Ketua Pelaksana SNPMB 2025, Dr. Indra Gunawan, materi ujian tahun ini tetap berfokus pada Tes Potensi Skolastik (TPS), Literasi Bahasa Indonesia dan Inggris, serta Penalaran Matematika. "Kami menekankan pemahaman konsep dan kemampuan berpikir kritis. Tidak ada lagi materi hafalan," ujarnya.

Pendaftaran UTBK telah ditutup pada 27 Maret 2025. Peserta kini diminta mempersiapkan diri sebaik mungkin dengan berlatih soal, mengenali format ujian, dan menjaga kesehatan. Hasil UTBK akan diumumkan pada 28 Mei 2025 dan dapat diakses secara daring. Bagi peserta yang tidak lolos melalui jalur SNBT, masih tersedia jalur mandiri yang disediakan masing-masing PTN, meskipun persaingan tetap ketat. Oleh karena itu, LTMPT mendorong peserta untuk memiliki rencana cadangan dan tidak bergantung pada satu jalur saja.

Ditulis oleh: Dhea Amanda, Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Bina Darma