UPDATE INFO ILMU KOMUNIKASI
FENOMENA LIVE TIKTOK DI ATAS JEMBATAN AMPERA PALEMBANG
Monday, 21 04 2025
FENOMENA LIVE TIKTOK DI ATAS JEMBATAN AMPERA PALEMBANG
Palembang, 19 April 2025 - Jembatan Ampera, ikon kebanggaan Kota Palembang, kini menjadi panggung dadakan bagi para kreator konten yang melakukan siaran langsung (live streaming) di platform TikTok. Fenomena ini menarik perhatian publik, baik secara lokal maupun nasional, karena melibatkan aktivitas yang tidak biasa di atas jembatan yang memiliki nilai sejarah tinggi tersebut.
Para pelaku live streaming ini umumnya adalah anak muda, termasuk pengamen dan penyanyi jalanan, yang memanfaatkan popularitas TikTok untuk menampilkan bakat mereka. Para pengamen online di atas Jembatan Ampera ini tidak hanya berasal dari Palembang. Ada juga yang berasal dari luar kota Palembang. Mereka rela berdiri sambil bernyanyi di atas Jembatan Ampera, meski ini menjadi tontonan pengendara yang lewat. Sebab, uang yang didapat dari live TikTok ini cukup lumayan.
Setiap malam, mulai pukul 19.30 WIB, para kreator konten berkumpul di atas Jembatan Ampera dengan perlengkapan sederhana seperti ponsel, tripod, hingga mikrofon, dan bahkan standing lighting yang memberi kesan panggung kecil di atas jembatan tersebut. Mereka menyanyikan lagu-lagu populer sambil berinteraksi dengan penonton secara live. Beberapa di antaranya bahkan berhasil menarik perhatian ribuan penonton dan mendapatkan hadiah (gift) yang dapat dikonversi menjadi uang tunai.
Fenomena ini mulai marak sejak Oktober 2024 dan terus berlangsung hingga kini. Lokasi utama kegiatan ini adalah di atas Jembatan Ampera, terutama di area pedestrian yang menghadap langsung ke Sungai Musi. Pemandangan malam yang indah dan lalu lintas yang padat menjadi latar belakang menarik bagi para konten kreator.
Motivasi utama para pelaku adalah untuk mendapatkan penghasilan tambahan melalui platform TikTok. Selain itu, mereka melihat kesempatan untuk mengekspresikan diri dan memperluas jangkauan audiens. Kondisi Jembatan Ampera yang kini lebih aman dan bebas dari premanisme juga menjadi faktor pendukung aktivitas ini.
Fenomena ini memicu beragam tanggapan. Sebagian masyarakat mengapresiasi kreativitas anak muda dalam memanfaatkan teknologi untuk berkarya. Namun, ada pula yang mengkhawatirkan aspek keselamatan dan ketertiban lalu lintas. Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari pihak berwenang terkait regulasi atau larangan terhadap aktivitas ini.
Fenomena live streaming di atas Jembatan Ampera mencerminkan dinamika sosial dan budaya di era digital. Ini menunjukkan bagaimana teknologi dapat digunakan untuk tujuan positif, seperti promosi budaya dan pariwisata. Namun, perlu ada pengawasan dan regulasi yang jelas untuk memastikan keamanan dan kenyamanan semua pihak yang terlibat.
Dengan demikian, fenomena ini menjadi cerminan dari semangat kreatif anak muda Palembang dalam menghadapi tantangan ekonomi dan sosial di era digital.
(Hafifah Qona'ah)
Jalan Jenderal Ahmad Yani No.12 Plaju Palembang, Sumatera Selatan, 30264
universitas@binadarma.ac.id